Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Impor Kertas Sigaret Melonjak Drastis, Ada Apa?

 Duniaindustri.com (Oktober 2020) –  Impor kertas sigaret  pada tiga tahun terakhir melonjak signifikan dan berpotensi menimbulkan ancaman kerugian serius bagi industri lokal sejenis. Mengantisipasi hal itu, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) memulai penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures) atas lonjakan jumlah impor barang kertas sigaret terhitung mulai 26 Oktober 2020. Menurut Ketua KPPI Kemendag, Mardjoko, penyelidikan dilakukan setelah mendapat permohonan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) atas nama industri dalam negeri penghasil komoditas tersebut pada 1 Oktober 2020. Produk barang kertas sigaret yang diselidiki terdiri atas tiga nomor Harmonized System (HS), yaitu ex.4813.20.00, ex.4813.90.10, ex.4813.90.90. Dari penyelidikan yang dilakukan didapati bukti awal menemukan adanya lonjakan jumlah impor barang kertas sigaret. "Selain itu, terdapat indikasi awal mengenai adanya kerugian serius atau anc

Gali Potensi Pasar 2021 dengan 209 Database Spesifik

Duniaindustri.com  (Oktober 2020) -- Tahun 2021 tinggal dua bulan lagi dengan perkembangan iklim bisnis yang terus menggeliat maju, seakan meninggalkan efek pandemi. Meski efek pandemi Covid-19 belum usai sepenuhnya, ekspektasi perbaikan iklim bisnis di 2021 mulai memancarkan harapan baru bagi pelaku industri lokal. Seiring kondisi itu, berbagai sentimen positif seperti naiknya indeks produksi manufaktur, kabar vaksin Covid-19 yang terus menguat, dan pemulihan ekonomi di jalur yang tepat ikut mendorong optimisme pelaku bisnis menatap 2021. Tidak heran, pertarungan brand menggali potensi pasar domestik ikut ramai dan makin semarak. Guna mengantisipasi kondisi tersebut, Duniaindustri.com ikut membantu menyediakan data industri terbaru dan database spesifik yang diharapkan menjadi tolak ukur persaingan pasar. Hingga akhir Oktober 2020 sedikitnya terdapat 209 database spesifik yang dihadirkan tim Duniaindustri.com. Mulai akhir 2019, tim Duniaindustri.com memperluas cakupan metodologi dan t

Pertajam Radar Marketing dengan Metode Database Ini

 Duniaindustri.com (Oktober 2020) -- Seiring peningkatan produksi di kuartal IV 2020, iklim bisnis di Indonesia juga mulai menggeliat dengan cepat. Baik perusahaan skala besar, menengah, bahkan kecil dan mikro masing-masing berpacu dan tancap gas untuk mendorong pertumbuhan ke depan. Menyadari hal itu, divisi marketing di perusahaan pun dipacu lebih besar untuk mengerahkan tenaga ekstra mendobrak pasar. Tujuannya untuk mengompensasi perlambatan akibat pandemi serta memberikan batu loncatan di 2021. Guna memberi dukungan bagi divisi marketing, tim duniaindustri.com menghadirkan  Database Direktori 2.795 Perusahaan Energi, Infrastruktur, Konstruksi, dan Industri di Indonesia . Database Direktori 2.795 Perusahaan Energi, Infrastruktur, Konstruksi, dan Industri di Indonesia ini dirilis pada minggu keempat Oktober 2020 menampilkan database terlengkap dan direktori perusahaan paling komprehensif terkait informasi spesifik perusahaan-perusahaan energi, infrastruktur, konstruksi, dan industri

Database Digital 2.795 Perusahaan Energi, Infrastruktur, Konstruksi, dan Industri

  Database Direktori 2.795 Perusahaan Energi, Infrastruktur, Konstruksi, dan Industri di Indonesia  ini dirilis pada minggu keempat Oktober 2020 menampilkan database terlengkap dan direktori perusahaan paling komprehensif terkait informasi spesifik perusahaan-perusahaan energi, infrastruktur, konstruksi, dan industri di Indonesia. Database direktori ini mencakup 2.795 perusahaan energi, infrastruktur, konstruksi, dan industri manufaktur (kimia dan elektronik) di Indonesia. Database Direktori 2.795 Perusahaan Energi, Infrastruktur, Konstruksi, dan Industri di Indonesia ini merupakan perwujudan layanan big data duniaindustri.com yang menawarkan nilai lebih (value added) bagi penggunanya (user), dengan cost rata-rata yang relatif lebih terjangkau (US$ 1.000 : 2.795 = US$ 0,35 per perusahaan). Database Direktori 2.795 Perusahaan Energi, Infrastruktur, Konstruksi, dan Industri di Indonesia ini berisi nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telpon dan fax atau no hp, jumlah tenaga kerja, emai

Energy and Petroleum Company Directory Database in Indonesia

  The Directory Database of 601 Energy, Coal, Petroleum and Mining Companies  released in the second week of October 2020 features the most complete database and the most comprehensive company directory related to specific information on energy, coal, petroleum and mining companies in Indonesia. This directory database includes 601 energy, coal, petroleum and mining companies in Indonesia. This Directory Database of 601 Energy, Coal, Petroleum and Mining Companies is a manifestation of the big data service duniaindustri.com that offers added value for its users. Directory Database of 601 Energy, Coal, Petroleum and Mining Companies contains company name, complete address, telephone and fax number or cellphone number, number of workers, email, and PIC contact. The Directory Database of 601 Energy, Coal, Petroleum and Mining Companies is summarized in 246 pdf pages to facilitate the download process, while the Microsoft Word version is available for offline payment. The duniaindustri.com

Telusuri Perbedaan Perusahaan Besar dan Kecil Hadapi Pandemi

  Duniaindustri.com  (Oktober 2020) – Ketika  perusahaan-perusahaan skala besar  yang terdampak pandemi berjuang untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis di sisa 2020, tumpuan pemulihan ekonomi nasional cenderung berada di tangan usaha mikro kecil menengah ( UMKM ), menurut analisis tim Duniaindustri.com. Dengan karakteristik UMKM yang lebih gesit, fleksibel, dan tahan tekanan, sudah selayaknya menjadi tulang punggung perbaikan ekonomi ke depan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41%, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit pada 2018. Angka tersebut meningkat menjadi sekitar 65% kontribusi terhadap total PDB di 2019. Tampaknya pemerintah mulai menyadari kekuatan ekonomi berbasis usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk akselerasi pemulihan pasca pandemi. Mulai awal 2021, Presiden Joko Widodo akan mewajibkan seluruh kementerian dan lembaga untuk mengalokasikan minimal 40% dari pagu anggaran belanja b

Pulihkan Ekonomi, UMKM Disuntik 'Stimulus' Baru

  Duniaindustri.com  (Oktober 2020) – Tampaknya pemerintah mulai menyadari kekuatan ekonomi berbasis  usaha mikro kecil menengah (UMKM)  untuk akselerasi pemulihan pasca pandemi. Mulai awal 2021, Presiden Joko Widodo akan mewajibkan seluruh kementerian dan lembaga untuk mengalokasikan minimal 40% dari pagu anggaran belanja barang dan modal kepada industri kecil menengah (IKM) serta pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Jika dapat diterapkan secara optimal, tim Duniaindustri.com menilai, kebijakan baru sekaligus ‘strategi’ terobosan ini bisa menggairahkan UMKM yang terbukti menjadi andalan ekonomi Indonesia keluar dari krisis. Namun, senjata baru pemerintah ini perlu diuji ketangguhannya mengingat karakteristik UMKM di Indonesia yang cenderung lebih kompleks dan beragam. Perlu adanya skala prioritas dalam penetapan sektor pilihan dari UMKM yang dinilai memiliki dampak luas bagi pemulihan ekonomi domestik. Kebijakan baru alokasi anggaran kementerian untuk menyerap produk atau jasa UM

Kinerja Produksi Mulai Naik, Saatnya Tancap Gas

 Duniaindustri.com (Oktober 2020) --  Kinerja produksi manufaktur  mulai merangkak naik pada kuartal III tahun 2020, tercermin pada data Prompt Manufacturing Index-Bank Indonesia (PMI-BI), meskipun masih dalam tekanan berat karena dampak pandemi Covid-19.  Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita  menilai indikasi positif itu perlu didorong dengan bekal teknologi agar kinerja manufaktur dapat ‘tancap gas’. Data Prompt Manufacturing Index-Bank Indonesia (PMI-BI) yang menunjukkan indeks manufaktur Indonesia di kuartal III-2020 sebesar 44,91% atau naik dibanding periode II-2020 yang tercatat di angka 28,55%. Capaian positif tersebut ditopang oleh seluruh subsektor industri yang membaik kinerjanya pada periode yang sama. Dalam laporan BI, volume produksi di sektor manufaktur pada kuartal III-2020 tercatat mengalami peningkatan dengan indeks sebesar 45,35% atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sekitar 25,36%. Perbaikan indeks volume produksi itu sejalan dengan peningk

Menelisik Buyers Asing untuk Komoditas Indonesia

 Duniaindustri.com (Oktober 2020) -- Perdagangan dunia yang sempat terhambat pandemi Covid-19 diprediksi akan mulai mencair dan membaik pada 2021. Dengan prediksi itu, kalangan eksportir komoditas mesti mengantisipasi tren perbaikan sedini mungkin agar mampu mengkompensasi perlambatan yang terjadi di 2020. Lantas bagaimana tren komoditas 2021? Siapa saja buyers asing yang masih potensial untuk dijajaki sebagai sasaran ekspor di 2021? Untuk mengulas hal itu, tim Duniaindustri.com merilis " Data Riset Tren Produksi Komoditas Kopi dan Teh 2008-2022 (Database Buyers Asing Tujuan Ekspor) " pada pertengahan Oktober 2020 yang menampilkan data riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, database buyers asing, market outlook, dan riset trend produksi di Indonesia. Riset data ini berisi 56 halaman pdf berukuran 3,66 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, eksportir, importir asing, peneliti, dan berbagai stakeholders sec

Database Riset Produksi Komoditas Kopi 2008-2022 (Daftar Pembeli Asing Tujuan Ekspor)

Data Riset Tren Produksi Komoditas Kopi dan Teh 2008-2022 (Database Buyers Asing Tujuan Ekspor)  ini dirilis pertengahan Oktober 2020 menampilkan data riset independen, riset data spesifik, data komprehensif, database buyers asing, market outlook, dan riset trend produksi di Indonesia. Riset data ini berisi 56 halaman pdf berukuran 3,66 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, eksportir, importir asing, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas. Data riset ini dimulai dengan menampilkan ulasan singkat (highlights) perekonomian nasional yang terpengaruh dua kejadian besar pada 2019 yakni perang dagang negara maju serta pada 2020 yakni pandemi Covid-19. Ulasan singkat dinamika ekonomi Indonesia dipaparkan secara detail pada halaman 2 sampai halaman 4. Meski diliputi tantangan, masih terdapat peluang terutama dengan mencermati megatrend yang berkembang secara global terutama terkait digitalisasi, hingga 2045. Kemudian beralih ke pem

Iklim Bisnis Makin Pulih di Kuartal IV 2020, Bagaimana Prospek 2021?

  Duniaindustri.com  (Oktober 2020) – Di tengah hiruk pikuk pro kontra penetapan omnibus law, geliat pemulihan iklim bisnis pasca pandemi mulai terasa ke arah positif. Penurunan angka penyebaran virus Covid-19, tren merger dan akuisisi yang tidak berhenti oleh perusahaan asing, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar terutama di Ibukota DKI Jakarta, serta percepatan belanja infrastruktur 2021, ikut memberikan indikator positif pergeseran trend menuju pemulihan dari efek pandemi. Tim  Duniaindustri.com  menilai jika indikasi pemulihan iklim bisnis ini dapat terjaga dan diberi dukungan yang memadai, tidak mustahil 2021 menjadi momentum akselerasi pasca pandemi. Terlebih lagi dengan kekuatan ekonomi domestik Indonesia yang terbukti mampu menyelamatkan bangsa ini dari krisis. Serta, tidak ketinggalan keunggulan sumber daya alam (SDA) negeri ini yang ditandai dengan sejumlah komoditas menjadi barometer dunia. Pandangan senada juga dilontarkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indra