Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Menjelajahi Bank Data dengan Detektif Industri

Di setiap lini usaha, mulai dari pembelian bahan baku, pencarian vendor, proses pengolahan, marketing, distribusi, ekspor-impor, semua membutuhkan data, analisis, dan riset. Bahkan, persaingan pasar juga membutuhkan data, analisis, dan riset untuk mengintip kekuatan-kelemahan pesaing ( market intelligence ), mempelajari strategi kompetitor  (competitor intelligence) , mengakuisisi pelanggan, mempertahankan pangsa pasar, edukasi pasar, edukasi konsumen,  brand awareness , dan lainnya. Di era globalisasi dan digitalisasi seperti sekarang, data sudah dianggap sebagai komoditas yang dapat diperjualbelikan secara profesional. Seluruh  rantai bisnis  industri (supply-demand chain) membutuhkan data untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dan efisien. Namun, di Indonesia sering terjadi pencarian data, analisis, dan riset sulit dilakukan karena terbatasnya akses informasi, ruang publik, ekosistem yang belum berkembang, serta ketiadaan forum/ajang interaksi jual-beli ...

Efisiensi dan Perampingan Bisnis, Keramika Indonesia Tutup Satu Pabrik

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS)  atau lebih dikenal  KIA Ceramics  terpaksa menghentikan dan menutup satu pabrik milik perseroan yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat. Penutupan pabrik yang memproduksi keramik dinding itu dilakukan seiring dengan proses  restrukturisasi internal  perseroan. Restrukturisasi internal dilakukan untuk merampingkan bisnis unit, serta dalam rangka  efisiensi biaya  produksi dan operasional perseroan. "Maka, perseroan memutuskan untuk menghentikan produksi dan semua kegiatan operasional yang berhubungan dengan produksi  keramik dinding  hanya di pabrik Cileungsi, termasuk pemutusan hubungan kerja dengan para karyawan terkait," kata Anusorn Potchanabanpot, Dirut PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (27/10). Menurut dia, penutupan pabrik keramik dinding di Cileungsi efektif sejak tanggal 25 Oktober 2019. "Maka dari itu, efektif sejak tanggal 25 Oktober 201...

Efisiensi dan Perampingan Bisnis, Keramika Indonesia Tutup Satu Pabrik

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS)  atau lebih dikenal  KIA Ceramics  terpaksa menghentikan dan menutup satu pabrik milik perseroan yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat. Penutupan pabrik yang memproduksi keramik dinding itu dilakukan seiring dengan proses  restrukturisasi internal  perseroan. Restrukturisasi internal dilakukan untuk merampingkan bisnis unit, serta dalam rangka  efisiensi biaya  produksi dan operasional perseroan. "Maka, perseroan memutuskan untuk menghentikan produksi dan semua kegiatan operasional yang berhubungan dengan produksi  keramik dinding  hanya di pabrik Cileungsi, termasuk pemutusan hubungan kerja dengan para karyawan terkait," kata Anusorn Potchanabanpot, Dirut PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (27/10). Menurut dia, penutupan pabrik keramik dinding di Cileungsi efektif sejak tanggal 25 Oktober 2019. "Maka dari itu, efektif sejak tanggal 25 Oktober 201...

Jangkar Tim Ekonomi Kabinet Tidak Berubah, Infrastruktur Bisa Akselerasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin  mengumumkan susunan menteri dalam Kabinet  Indonesia Maju  yang akan membantunya menjalani roda pemerintahan periode 2019-2024 di Istana Negara, Rabu (23/10) pagi. Dari susunan tim ekonomi dalam kabinet, sejumlah nama yang menjadi jangkar tim ekonomi tidak berubah sehingga infrastruktur tetap bisa dipercepat, menurut  analisis tim  Duniaindustri.com. “Saya ingin mengenalkan Kabinet  Indonesia Maju  yang dalam jangka pendek ini, dalam lima tahun ke depan, kita akan fokus pada  pengembangan sumber daya  manusia, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan usaha mikro,” ujar Jokowi. Sejumlah nama menteri melanjutkan tugasnya di periode sebelumnya. Meski begitu, lebih banyak orang-orang baru di kabinet selanjutnya. Jokowi juga mengubah beberapa kementerian dan lembaga. Untuk  tim ekonomi  di Kabinet Indonesia Maju, kejutan hadir saat Susi Pujiastuti tidak kembali di...

Tata Kelola Data Lebih dari 1.000 Item, Butuh Dukungan Khusus

Mengelola database yang melebihi 1.000 item tentu bukan pekerjaan yang mudah. Sebab, data lebih dari 1.000 item tergolong dalam big data, menurut analisis tim Duniaindustri.com. Untuk itu, perusahaan atau korporasi membutuhkan asisten dari startup khusus. Di sisi lain, mencermati pergeseran pasar yang makin cepat dan dinamis, peran dan kehadiran  layanan big data  makin terasa dibutuhkan bagi praktisi bisnis, korporasi, pemerintahan, investor, maupun institusi pendidikan. Karena itulah, didukung dengan tim yang kompeten,  Duniaindustri.com  dalam perjalanannya telah menjelma sebagai  startup layanan big data  (riset pasar dan perusahaan analisis) terbaik dan terproduktif di negeri ini. Seiring kepercayaan yang makin meningkat, tim  Duniaindustri.com  juga terus berkembang dengan mencari metode-metode analisis baru, mensimulasikan pendekatan teraktual, mengkomparasi skenario terkini, mengkalkulasikan teori-teori komprehensif, guna menghadir...

Peluang Bisnis Masa Depan, Mandatori B30 vs Mobil Listrik

Meneropong  bisnis masa depan , ternyata persaingan tak akan mengendur. Dari sisi sektor industri,  tim   Duniaindustri.com  memproyeksikan ada dua sektor bisnis masa depan yang berpotensi bersinggungan, namun kedua memiliki potensi yang sama-sama besar. Adalah  mandatori pencampuran biodiesel 30% (B30)  yang akan diluncurkan awal 2020 akan bersaing dengan proyek mobil listrik. Keduanya merupakan  sumber energi potensial  untuk sektor transportasi yang memiliki prospek positif di masa depan, dalam arti lima tahun ke depan. Tentu hal ini akan menjadi pertimbangan utama bagi korporasi besar untuk menggaet  ‘kue pasar’  dari potensi pasar yang tercipta. Dengan asumsi jumlah penjualan kendaraan bermotor hampir  8 juta unit  per tahun (7 juta unit untuk motor dan 1 juta unit untuk mobil), sumber energi menjadi faktor krusial sekaligus peluang pasar yang tak boleh dikesampingkan. Terlebih lagi di saat ekonomi global menyusut ya...

Survei Dunia Usaha: Tingkat Utilisasi Kapasitas Menurun, Ada Apa?

Survei kegiatan dunia usaha (SKDU)  yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mencakup 11 sektor usaha mencatat penurunan rata-rata utilisasi (tingkat pemanfaatan kapasitas terpasang) menurun menjadi 75,42% pada kuartal III 2019 dibanding posisi utilisasi 77,18% pada kuartal II 2019. Penurunan ini terjadi di seluruh (11 sektor usaha), dengan pelemahan terbesar di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Ke-11 sektor usaha  yang  disurvei  BI itu mencakup sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, serta sektor listrik, gas, dan air bersih. Keempat subsektor itu menurun utilisasi kapasitasnya, menurut survei BI yang dirilis di Jakarta, minggu kedua Oktober 2019. Meski menurun,  utilisasi kapasitas  sektor listrik, gas, dan air bersih tetap menjadi yang tertinggi sebesar 79,5%, menandakan sektor tersebut paling banyak digunakan konsumen. Disusul k...

Paling Lengkap, 5 Database Marketing Direktori Perusahaan Per Sektor

Hampir seluruh sektor industri, dari mulai perdagangan, jasa, transportasi,  manufaktur , hingga finansial dan perbankan, mulai diganggu (didisrupsi) oleh model bisnis baru yang digemari konsumen. Mengapa digemari konsumen? Karena memberikan kenyamanan, kecepatan, dan keandalan tersendiri. Untuk itu,  Duniaindustri.com  yang merupakan  start-up (perusahaan rintisan)  yang fokus di sektor industri di Indonesia (platform riset data di segmen industri) pun ikut berbenah. Dengan peningkatan kapabilitas dan jumlah tim, Duniaindustri.com bertransformasi menjadi Indonesia Industrial Total Solution. Kini  Duniaindustri.com  dilengkapi dengan tim jurnalis, analis, buzzer, digital marketer, super programmer, digital desainer,  field survey , consultant, dan data scientist yang menunjang performance secara menyeluruh. Dengan tagline Pionir Berita dan Komunitas Industri, Duniaindustri.com hadir dengan visi memajukan sektor industri dan pelaku usaha di I...