Langsung ke konten utama

Survei Dunia Usaha: Tingkat Utilisasi Kapasitas Menurun, Ada Apa?

Survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mencakup 11 sektor usaha mencatat penurunan rata-rata utilisasi (tingkat pemanfaatan kapasitas terpasang) menurun menjadi 75,42% pada kuartal III 2019 dibanding posisi utilisasi 77,18% pada kuartal II 2019. Penurunan ini terjadi di seluruh (11 sektor usaha), dengan pelemahan terbesar di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Ke-11 sektor usaha yang disurvei BI itu mencakup sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, serta sektor listrik, gas, dan air bersih. Keempat subsektor itu menurun utilisasi kapasitasnya, menurut survei BI yang dirilis di Jakarta, minggu kedua Oktober 2019.

Meski menurun, utilisasi kapasitas sektor listrik, gas, dan air bersih tetap menjadi yang tertinggi sebesar 79,5%, menandakan sektor tersebut paling banyak digunakan konsumen. Disusul kemudian, sektor industri pengolahan dengan rata-rata utilisasi produksi 74,70%, kemudian sektor pertambangan dan penggalian 73,98%. Sementara sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan di peringkat terakhir, dengan rata-rata utilisasi produksi hanya 73,51%.

Hasil survei kegiatan dunia usaha BI mengindikasikan kegiatan usaha pada kuartal III 2019 tetap tumbuh positif, meski melambat dibanding kuartal sebelumnya. Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 13,39%, lebih rendah dari 19,17% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan kegiatan usaha tetap positif, antara lain ditopang sektor konstruksi yang tumbuh signifikan.

Sementara itu perlambatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Pada subsektor pertanian tanaman bahan makanan dipengaruhi oleh faktor musim kemarau yang berkepanjangan.

Responden memperkirakan kegiatan usaha tetap tumbuh positif, meski tidak setinggi periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT perkiraan kegiatan usaha pada kuartal IV 2019 hanya sebesar 9,13%. Pertumbuhan kegiatan usaha yang tetap positif diperkirakan ditopang terutama sektor konstruksi dan sebagian besar sektor tersier. Optimisme terhadap kegiatan usaha ke depan juga tercermin dari perkiraan investasi dan penggunaan tenaga kerja yang meningkat pada kuartal IV 2019.(*)

Sumber: klik di sini
Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Annual report

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 174 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini
Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 174 database, klik di sini
  • Butuh 23 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skincare Cosmetics Data Growth Market in Indonesia

  This 2017-2024 Cosmetic Skincare Market Potential Data Research (Distribution Channel Growth Trends)  was released in the fourth week of September 2021 featuring a study of specific data, research on the cosmetic and beauty market potential, a complete database, market analysis, market outlook, and market leader database. This research data contains 59 pages measuring 4.3 MB which was created to be a comprehensive guide and reference for investors, corporations, researchers, and various stakeholders at large. This Research on Skincare Cosmetics Market Potential Data 2017-2024 (Distribution Channel Growth Trends)  is one of the 239 most comprehensive collections of specific databases produced by the Duniaindustri.com team, with wide enough coverage from general to specific descriptions so that they can describe comprehensive industry dynamics. This data research begins by displaying the highlights of the Indonesian economy, which was affected by the Covid-19 pandemic, thus disrupting

Seluruh Pelumas yang Beredar Diwajibkan Sesuai SNI

Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk  komoditas oli pelumas  yang beredar di Indonesia mulai September 2019. Bahkan, untuk mendukung hal itu, disiapkan sanksi tegas berupa pidana dan denda hingga Rp50 miliar bagi pelanggar ketentuan SNI wajib tersebut. "Awalnya,  SNI bagi pelumas  memang sukarela. Namun kalau sudah diwajibkan, maka  semua pelumas  yang beredar di Indonesia, baik dalam maupun luar negeri harus memenuhi SNI. Dan bagi para pelanggar regulasi ini, mau tidak mau pasti ada sanksi,” ujar Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN Kukuh S. Achmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/3/2019). Menurut dia, ancaman sanksi tersebut diatur dalam Bab X tentang Ketentuan Pidana UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian. Terkait pemalsuan SNI atau membuat SNI palsu, misalnya, sesuai 62, para pelaku diancam pidana penjara paling tujuh tahun atau pidana denda paling banyak R

Empat Tipe Market Leader dan Karakteristiknya

Ketika berbicara mengenai persaingan bisnis seperti misalnya persaingan pasar, maka kita berbicara mengenai “perang” yang harus dimenangkan. Itu berarti bahwa sebagai pengelola bisnis, Anda harus mengatur strategi jitu untuk “terus survive” memenangkan persaingan. Mengetahui kekuatan pesaing sangat penting bagi strategi perencanaan pemasaran yang efektif.  Pengelola usaha harus terus membandingkan produk, harga, dan saluran promosinya dengan pesaing terdekatnya. Dengan cara inilah pengelola usaha akan dapat menentukan bidang di mana usahanya memiliki keunggulan dan kelemahan kompetitif. Kotler (2002) mengklasifikasikan Persaingan Pasar berdasarkan klasifikasi peranan yang dimainkan oleh perusahaan dalam pasar sasaran, di antaranya: pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market chalengger), pengikut pasar (market follower), dan pengisi relung pasar (market nicher). 1. Pemimpin Pasar (market leader) Merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar di p