Langsung ke konten utama

Mencermati Lonjakan Inflasi di Akhir Semester I 2022

 Duniaindustri.com (Juli 2022) – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi pada bulan Juni 2022 secara tahun kalender year on year (yoy) melonjak cukup signifikan yaitu sebesar 4,35 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding inflasi pada Mei 2022 year on year sebesar 3,55%. Sementara secara year to date tingkat inflasi sebesar 3,19 persen dan inflasi secara bulanan month to month (mtom) sebesar 0,61 persen.



Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengatakan pemicu tingginya inflasi adalah meningkatnya harga berbagai kebutuhan pangan terutama sayur - sayuran di berbagai wilayah di Indonesia. Secara rinci penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau. Cabe merah andil inflasi 0,24 persen, cabe rawit andilnya 0,10 persen dan bawang merah andilnya 0,08 persen.

"Kenaikan inflasi pada kelompok bahan makanan karena adanya cuaca yang anomali di bulan Juni. Ini (inflasi Juni 2022 secara tahun kalender) merupakan inflasi tertinggi sejak Juni 2017 dimana saat itu inflasinya sebesar 4,37 persen," ungkap Margo, kemarin.

Tercatat kelompok pengeluaran itu memberikan andil terhadap inflasi pada Juni 2022 sebesar 0,47 persen dengan tingkat inflasinya 1,77 persen. Kemudian inflasi juga disumbang oleh kelompok pengeluaran transportasi sebesar 0,04 persen dengan besaran inflasinya sendiri 0,30 persen.

"Komoditas dominan yang menyebabkan kelompok transportasi cukup besar andil inflasi karena adanya kenaikan tarif angkutan udara dengan andil 0,03 persen. Kenaikan ini dipicu oleh kenaikan harga avtur dan adanya izin dari pemerintah untuk melakukan penyesuaian biaya serta ada kenaikan permintaan akibat ada kelonggaran perjalanan," sambung Margo.

Berdasarkan komponen, inflasi yang terjadi di bulan Juni 2022 lebih besar dipengaruhi oleh komponen harga bergejolak. Tingkat inflasi dari komponen ini sebesar 2,51 persen dengan andilnya mencapai 0,44 persen. Penyebab dari minyak goreng, cabe merah, cabe rawit dan bawang merah yang melonjak tinggi.

Kemudian penyumbang kedua adalah komponen inti dengan andil sebesar 0,12 persen dengan tingkat inflasi mencapai 0,19 persen. Sementara yang ketiga adalah komponen harga yang diatur pemerintah dengan andil 0,05 persen dan tingkat inflasinya sebesar 0,27 persen.

"Harga yang diatur pemerintah berasal dari tarif angkutan udara dan rokok filter, juga ada kenaikan tarif listrik yang kedepan akan memacu inflasi di bulan Juli 2022," pungkas dia.

Kemudian dari 90 kota yang dipantau BPS, terdapat 85 kota mengalami inflasi dan hanya 5 kota yang terjadi deflasi. Untuk inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 2,72 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,07 persen. Sementara untuk deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar -0,61 persen dan deflasi terendah di Tanjung Pandan sebesar -0,03 persen. (*/tim redaksi 09/Safarudin/Indra)

Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider (branding online), klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 256 database, klik di sini
  • Butuh 25 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 11 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 17 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customize direktori database perusahaan, klik di sini

Duniaindustri Line Up:

detektif industri pencarian data spesifik

[caption id="attachment_9784" align="alignnone" width="336"] Market Outlook Consumer Goods di Indonesia 2013-2024 (Market Growth and Channel Distribution Trend)[/caption][caption id="attachment_9749" align="alignnone" width="342"]Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile) Riset Data Spesifik Industri Frozen Food 2013-2024 (Market Share Top 10 Player Frozen Food Bakso dan Brand Profile)[/caption]

Portofolio lainnya:

[caption id="attachment_9118" align="alignnone" width="523"] Buku "Rahasia Sukses Marketing, Direktori 2.552 Perusahaan Industri"[/caption]

Atau simak video berikut ini:

https://youtu.be/wAxS2LsxU2U

Contoh testimoni hasil survei daerah:

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skincare Cosmetics Data Growth Market in Indonesia

  This 2017-2024 Cosmetic Skincare Market Potential Data Research (Distribution Channel Growth Trends)  was released in the fourth week of September 2021 featuring a study of specific data, research on the cosmetic and beauty market potential, a complete database, market analysis, market outlook, and market leader database. This research data contains 59 pages measuring 4.3 MB which was created to be a comprehensive guide and reference for investors, corporations, researchers, and various stakeholders at large. This Research on Skincare Cosmetics Market Potential Data 2017-2024 (Distribution Channel Growth Trends)  is one of the 239 most comprehensive collections of specific databases produced by the Duniaindustri.com team, with wide enough coverage from general to specific descriptions so that they can describe comprehensive industry dynamics. This data research begins by displaying the highlights of the Indonesian economy, which was affected by the Covid-19 pandemic, thus disrupting

Seluruh Pelumas yang Beredar Diwajibkan Sesuai SNI

Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk  komoditas oli pelumas  yang beredar di Indonesia mulai September 2019. Bahkan, untuk mendukung hal itu, disiapkan sanksi tegas berupa pidana dan denda hingga Rp50 miliar bagi pelanggar ketentuan SNI wajib tersebut. "Awalnya,  SNI bagi pelumas  memang sukarela. Namun kalau sudah diwajibkan, maka  semua pelumas  yang beredar di Indonesia, baik dalam maupun luar negeri harus memenuhi SNI. Dan bagi para pelanggar regulasi ini, mau tidak mau pasti ada sanksi,” ujar Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN Kukuh S. Achmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/3/2019). Menurut dia, ancaman sanksi tersebut diatur dalam Bab X tentang Ketentuan Pidana UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian. Terkait pemalsuan SNI atau membuat SNI palsu, misalnya, sesuai 62, para pelaku diancam pidana penjara paling tujuh tahun atau pidana denda paling banyak R

Empat Tipe Market Leader dan Karakteristiknya

Ketika berbicara mengenai persaingan bisnis seperti misalnya persaingan pasar, maka kita berbicara mengenai “perang” yang harus dimenangkan. Itu berarti bahwa sebagai pengelola bisnis, Anda harus mengatur strategi jitu untuk “terus survive” memenangkan persaingan. Mengetahui kekuatan pesaing sangat penting bagi strategi perencanaan pemasaran yang efektif.  Pengelola usaha harus terus membandingkan produk, harga, dan saluran promosinya dengan pesaing terdekatnya. Dengan cara inilah pengelola usaha akan dapat menentukan bidang di mana usahanya memiliki keunggulan dan kelemahan kompetitif. Kotler (2002) mengklasifikasikan Persaingan Pasar berdasarkan klasifikasi peranan yang dimainkan oleh perusahaan dalam pasar sasaran, di antaranya: pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market chalengger), pengikut pasar (market follower), dan pengisi relung pasar (market nicher). 1. Pemimpin Pasar (market leader) Merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar di p