Langsung ke konten utama

13 Kumpulan Database Spesifik Industri Consumer Goods


Mengarungi dinamika bisnis yang penuh tantangan, industri makanan dan minuman olahan terbukti mampu survive ditopang tingginya permintaan sesuai jumlah penduduk Indonesia yang besar. Namun, jangan salah, meski potensi pertumbuhan masih besar, pergeseran selera dan kebutuhan konsumen patut diantisipasi agar dapat disesuaikan dengan trend produksi aktual.


Tujuannya tidak lain untuk menghasilkan produk sesuai selera pasar yang mampu bersaing. Faktor kualitas produk, harga jual, serta akurasi distribusi stok menjadi kunci utama.


Untuk membedah pertumbuhan, pangsa pasar, serta persaingan pasar di industri makanan dan minuman, duniaindustri.com memiliki sedikitnya 13 data dan riset khusus di industri ini. Mari kita simak ulasannya berikut ini:


1) 
Riset Data Industri Bumbu dan Bahan Tambahan Pangan 2017-2019 (Market Share Top 5 Player di 4 Kategori)

2) Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) 

3) Riset Tren Produksi 4 Segmen Industri Makanan Minuman 2008-2022 (Data Tenaga Kerja dan Kesiapan Adopsi Revolusi Industri 4.0)

4) Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend)

5) Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018

6) Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku

7) Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017)

8) Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 (Peta Persaingan dan Tren Market Leader)

9) Riset Komprehensif Industri Susu Olahan 2013-2016

10) Data dan Outlook Industri Susu & Teh Siap Minum 2013-2016

11) Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016

12) Data Industri Makanan-Minuman dan Program Hilirisasi

13) Data Konsumsi dan Impor Susu di Indonesia (periode lima tahun terakhir)



Berikut ini Ulasannya:


A
Riset Data Industri Bumbu dan Bahan Tambahan Pangan 2017-2019 (Market Share Top 5 Player di 4 Kategori) ini dirilis minggu ketiga Juli 2020 menampilkan kajian data spesifik, riset spesifik industri bumbu (food seasoning) serta bahan tambahan pangan (BTP), database lengkap, market trend untuk periode 2017-2019. Riset data ini berisi 42 halaman berukuran 3,57 MB yang dibuat untuk menjadi panduan komprehensif serta referensi bagi investor, korporasi, peneliti, dan berbagai stakeholders secara luas.


Riset ini dimulai dengan menampilkan dengan menampilkan highlights perekonomian Indonesia, yang terpengaruh pandemi Covid-19 sehingga mengganggu aktivitas industri secara umum. Tantangan perlambatan ekonomi di 2020 menjadi perhatian khusus para pelaku industri, termasuk pebisnis kosmetik dan industri kecantikan. Juga, ditampilkan Indeks Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business Index), tren investasi asing, info perizinan, lisensi, pajak, subsidi, serta peraturan untuk investasi asing, peraturan tentang pengadaan tanah, kepemilikan tanah dan informasi stabilitas politik. (halaman 2 sampai halaman 14)


Kemudian dilanjutkan pada bab selanjutnya, yakni riset data spesifik industri bumbu dan bahan tambahan pangan pada halaman 15. Kajian data industri ini dimulai dengan menampilkan trend market size industri food seasoning (bumbu pangan) dalam 6 kategori mencakup 1) bumbu siap saji, bumbu masak instan, tepung bumbu; 2) bumbu kering, bumbu pasta, bumbu penyedap, penguat rasa; 3) cuka; 4) santan kelapa; 5) rempah; 6) terasi. Trend market size industri food seasoning dalam 6 kategori itu ditampilkan untuk periode 2017-2019. (halaman 16 dan 17)


Secara spesifik, tim Duniaindustri.com memfokuskan riset data untuk kategori cuka dengan menampilkan trend market size periode 2018-2019. Trend market size cuka dibedakan secara nilai dan secara volume pasar, disertai pertumbuhan pada periode tersebut. (halaman 18) Tidak hanya itu, ditampilkan juga top 5 market leader industri cuka makan berdasarkan penjualan serta market leader profile pada halaman 19 sampai halaman 21.


Beralih ke bahan tambahan pangan, tim Duniaindustri.com juga menyajikan riset data market size bahan tambahan pangan untuk 9 kategori meliputi 1) karagenan; 2) kecap; 3) pemanis buatan; 4) pewarna makanan; 5) vanili; 6) frambozen; 7) sambal; 8) saos; 9) sari daging. Market size 9 kategori bahan tambahan pangan itu disajikan untuk periode 2017-2019 pada halaman 22.


Lebih spesifik lagi, disajikan market size pewarna makanan secara nilai dan volume periode 2018 dan 2019 pada halaman 23. Top 5 market leader pewarna makanan ditampilkan dengan komposisi market share per perusahaan pemimpin pasar, dilengkapi profilnya pada halaman 24 sampai 28.


Demikian juga dengan kategori vanili dan kategori frambozen, ditampilkan data tentang market size dan volume market, serta profil top 5 market leader dihitung dari market share-nya. (halaman 29 sampai 35).


Disusul kemudian pembahasan terkait distribusi channel terbesar untuk produk pangan yang dikaitkan dengan penjualan bumbu (food seasoning) dan bahan tambahan pangan. Pembahasan channel distribution ini dibedakan untuk 5 segmen, meliputi pasar tradisional, pasar modern, online channel, usaha kecil menengah (UKM), dan business to business (b to b). (halaman 36 sampai 42)


Riset Data Industri Bumbu dan Bahan Tambahan Pangan 2017-2019 (Market Share Top 5 Player di 4 Kategori) sebanyak 42 halaman dan berukuran 3,57 MB ini berasal dari riset komprehensif tim Duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari BPS, Bank Dunia, asosiasi industri, instansi pemerintah, serta sejumlah perusahaan makanan baik di Indonesia maupun dunia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Saat ini terdapat 189 riset data spesifik dari 18 sektor industri di Indonesia.(*)


B) Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) ini dirilis pertengahan Mei 2020 menampilkan database terlengkap dan direktori perusahaan paling komprehensif terkait informasi spesifik perusahaan-perusahaan makanan minuman di Indonesia. Database direktori ini mencakup lebih dari 203 perusahaan di industri makanan minuman di Indonesia.


Database direktori ini merupakan perwujudan layanan big data duniaindustri.com yang menawarkan nilai lebih (value added) bagi penggunanya (user). Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) ini berisi nama perusahaan, alamat lengkap, nomor telpon dan fax, kontak PIC dan telponnya, serta dilengkapi dengan profil produk serta merek perusahaan dan pangsa pasar.


Profil perusahaan-perusahaan makanan minuman ditampilkan secara singkat berisi penjelasan spesifik segmen usaha, merek dagang (brand) yang diproduksi, serta sejarah perjalanan perusahaan. Sedangkan profil pangsa pasar berisi uraian singkat merek dagang atau brand paling diunggulkan oleh perusahaan mkanana minuman serta data market share-nya.


Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) di Indonesia ini terangkum dalam 59 halaman pdf untuk memudahkan proses download, sedangkan versi microsoft word tersedia secara pembayaran offline. Tim duniaindustri.com juga melayani jasa tambahan sebagai pelengkap dari database direktori ini, berupa layanan survei perusahaan, penyebaran kuesioner, observasi perusahaan (company observation), investigasi perusahaan (company investigation), customized database direktori, dan lainnya.


Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) ini berisi 59 halaman pdf dan berukuran 0,6 MB. Database Direktori Perusahaan ini berasal dari hasil monitoring big data duniaindustri.com, survei terbatas, serta kompilasi data terpercaya dari Kementerian Perindustrian, sejumlah perusahaan makanan minuman di Indonesia, dan diolah duniaindustri.com.


Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) ini diharapkan menjadi acuan yang akurat bagi para marketing, executive perusahaan, business development, pedagang, international trader, export import trader, pemasok bahan baku, investor, board of directors, entrepreneur, researcher, investment bankers, strategic & corporate planners, kreditur perbankan, ataupun bagi perusahaan-perusahaan pemasok barang.


Database Direktori 203 Perusahaan Makanan Minuman (Profil Produk dan Market Share) ini melengkapi kumpulan database direktori perusahaan yang sebelumnya telah disajikan Duniaindustri.com. Kelima kumpulan database direktori itu adalah: 1) Database Direktori 364 Perusahaan Farmasi, Obat, Alat Kesehatan di Indonesia; 2) Database Direktori 845 Perusahaan Kendaraan Bermotor; 3) Database Direktori 935 Perusahaan Elektronik di Indonesia; 4) Database 1.452 Direktori Perusahaan Tekstil dan Garmen; 5) Database 165 Direktori Perusahaan Baja di Indonesia.


Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Seluruh riset data dan kumpulan database direktori disajikan secara lengkap dalam indeks data industri, yang kini menampilkan 182 database spesifik sesuai kebutuhan users.(*)


Sumber: klik di sini


B) Riset Tren Produksi 4 Segmen Industri Makanan Minuman 2008-2022 (Data Tenaga Kerja dan Kesiapan Adopsi Revolusi Industri 4.0) ini dirilis per April 2019 menampilkan riset independen, data komprehensif, analisis, market trend, dan outlook mengenai proyeksi pertumbuhan tren produksi empat segmen industri makanan dan minuman (industri pengolahan sayur dan buah, industri pengolahan kakao, industri pengolahan kopi, dan industri pengolahan teh). Dalam pembahasan, juga ditampilkan tren perkembangan jumlah tenaga kerja di 4 segmen industri makanan dan minuman tersebut serta kesiapan mengadopsi revolusi industri 4.0.


Riset ini dimulai dengan menampilkan highlights ekonomi Indonesia yang menunjukkan trend positif, ditopang kebangkitan konsumen kelas menengah. (halaman 2 & 3) Disusul kemudian paparan data sejumlah indikator makro ekonomi seperti tren laju pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi, tingkat kemiskinan yang terus menurun, rasio gini, dan persentase pengangguran juga yang juga terus menurun. (halaman 2 sampai 4).


Masuk ke pembahasan utama, ditampilkan fokus riset yakni tren produksi secara volume, nilai produksi, dan nilai PDB dari pendekatan produksi keempat segmen industri makanan dan minuman (industri pengolahan sayur dan buah, industri pengolahan kakao, industri pengolahan kopi, dan industri pengolahan teh). Periodisasi yang ditampilkan antara tahun 2008 hingga 2018, serta proyeksi 2019 sampai 2022.


Pada halaman 6 sampai 11, pembahasan difokuskan untuk industri pengolahan sayur dan buah. Pada halaman 12 sampai 17, pembahasan difokuskan untuk industri pengolahan kakao dan coklat. 


Pada halaman 18 sampai 23, pembahasan difokuskan untuk industri pengolahan kopi. Pada halaman 24 sampai 30, pembahasan difokuskan untuk industri pengolahan teh.


Berlanjut ke pembahasan berikutnya, pada halaman 31 sampai 37 dipaparkan data jumlah tenaga kerja dari keempat segmen industri makanan dan minuman (industri pengolahan sayur dan buah, industri pengolahan kakao, industri pengolahan kopi, dan industri pengolahan teh). Data tersebut juga diperkuat dengan pembagian segmentasi tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin dan berdasarkan pendidikan (SD, SMP, SMA, sarjana). Periode yang ditampilkan antara tahun 2008 sampai 2017.


Kemudian beralih ke fokus selanjutnya, pada halaman 38 sampai 55 ditampilkan pembahasan mengenai tantangan dan peluang industri makanan dan minuman secara umum serta kesiapan dari industri makanan dan minuman untuk mengadopsi revolusi industri 4.0. Seperti diketahui, revolusi industri 4.0 yang mengusung otomatisasi dan digitalisasi seperti advance robotic, artificial intelligence, big data, cloud, internet of things (iot) menyebabkan perubahan mendasar bagi industrialisasi secara global.


Dalam pembahasan terakhir ini, disuguhkan kondisi saat ini dari industri makanan dan minuman dalam rangka mengadopsi teknologi baru di revolusi industri 4.0. Sejumlah kendala seperti masih banyak unit produksi di pabrik yang beroperasi secara manual serta tantangan lainnya dibahas secara detail dalam bagian ini. Juga ditampilkan beberapa tantangan dan kebutuhan dari sejumlah market leader di industri makanan dan minuman.


Riset Tren Produksi 4 Segmen Industri Makanan Minuman 2008-2022 (Data Tenaga Kerja dan Kesiapan Adopsi Revolusi Industri 4.0) sebanyak 56 halaman dan berukuran 5,42 MB ini berasal dari riset spesifik tim duniaindustri.com dengan dukungan data yang berasal dari BPS, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), asosiasi industri, instansi pemerintah, serta sejumlah perusahaan baik di Indonesia maupun dunia. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan.(*)


Sumber: klik di sini


C) 
Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend) ini dirilis pada minggu pertama September 2018 menampilkan riset independen, data komprehensif, data market size, data market value, serta tren pertumbuhan pasar susu bubuk di Indonesia. Pembahasan dilakukan cukup detail sehingga memudahkan stakeholders untuk memahaminya serta menjadikannya acuan untuk membuat proyeksi ke depan.


Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend) ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan outlook dan prospek bisnis 2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4.


Masuk pada halaman 5, dipaparkan faktor-faktor pendorong pertumbuhan pasar susu bubuk di Indonesia, mulai dari jumlah anak yang terbagi beberapa segmen sesuai usia, tren pertumbuhannya, serta tantangan regulasi di sektor ini. Pada halaman 6, ditampilkan diagram (chart) pohon industri susu di Indonesia dari mulai bahan baku yakni susu mentah (susu segar) hingga tiga lapisan ke hilir.


Selanjutnya, beranjak ke pembahasan lebih detail, tim Duniaindustri.com membedah tren market size (dalam ton) industri susu bubuk di Indonesia periode 2012-2021F. Pembahasan ini ditampilkan dalam tabel sehingga memudahkan pemahaman pembaca. Pembahasan meliputi 3 segmen industri susu bubuk yakni infant formula (susu bubuk untuk anak usia 0-6 bulan), susu bubuk pertumbuhan (susu bubuk untuk anak usia 6 bulan hingga 3 tahun), serta susu bubuk kebutuhan khusus (susu bubuk bayi dengan kadar laktosa rendah serta susu formula untuk ibu hamil dan menyusui). Pembahasan dilakukan secara terperinci dengan memperhatikan tren pertumbuhannya, pada halaman 7 dan 8.


Dari data tersebut, kemudian diolah dalam market analysis pada halaman 9. Segmentasi industri susu bubuk dijelaskan lebih rinci pada halaman 10, beserta porsinya masing-masing terhadap total pasar susu bubuk di Indonesia


Pada halaman 11, ditampilkan pie chart porsi dari 3 segmen terhadap total pasar susu bubuk di Indonesia pada periode 2015. Disusul kemudian, pada halaman 12, ditampilkan pie chart porsi dari 3 segmen terhadap total pasar susu bubuk di Indonesia pada periode 2018F. Dengan perbandingan dua diagram tersebut, diharapkan pembaca dapat mengerti perubahan porsi masing-masing segmen.


Tidak hanya itu, tim Duniaindustri.com membedah tren market value (dalam jutaan rupiah) industri susu bubuk di Indonesia periode 2012-2021F. Pembahasan ini juga meliputi 3 segmen industri susu bubuk yakni infant formula (susu bubuk untuk anak usia 0-6 bulan), susu bubuk pertumbuhan (susu bubuk untuk anak usia 6 bulan hingga 3 tahun), serta susu bubuk kebutuhan khusus (susu bubuk bayi dengan kadar laktosa rendah serta susu formula untuk ibu hamil dan menyusui). Pembahasan dilakukan secara terperinci dengan memperhatikan tren pertumbuhannya, pada halaman 13 dan 14.


Khusus pada halaman 15, tim Duniaindustri.com juga memonitor tren produksi dari segmen infant formula untuk periode 2015-2018F. Disusul kemudian, market analysis tren konsumsi pasar infant formula yang mempengaruhi tren produksi nasional, pada halaman 16. Tantangan bagi produsen infant formula berupa pengetatan regulasi dipaparkan dalam market analysis pada halaman 17. Serta, dampak dari pengetatan regulasi tersebut yang dibarengi upaya untuk mengatasinya, pada halaman 18.


Berlanjut ke pembahasan selanjutnya, pada halaman 19 sampai 28, ditampilkan profil market leader produsen infant formula, lengkap dengan tren produksi dalam tiga tahun terakhir, profil kapasitas produksi, serta keunggulan pabrik/fasilitas produksinya. Gambaran ringkat produsen susu bubuk di Indonesia ditampilkan pada halaman 29 dan 30, diperinci dengan segmen produksi dari jenis susu bubuk yang diproduksinya.


Pada halaman 31 sampai 33, ditampilkan tren pangsa pasar susu bubuk di Indonesia untuk periode 2011-2015. Dilanjutkan dengan tren produksi dan nilai pasar industri susu bubuk, yang merupakan data pembanding dari riset data spesifik Duniaindustri.com.


Riset Data Spesifik Susu Bubuk 2012-2021 (Market Size dan Growth Trend) ini berisi sebanyak 38 halaman berukuran 3 MB, berasal dari riset independen Duniaindustri.com yang diperkuat oleh data dari BPS, Bank Dunia, Kementerian Kesehatan, serta data internal sejumlah produsen susu bubuk. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)


D) Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini dirilis pada minggu pertama Maret 2018 menampilkan data komprehensif, tren perkembangan, infografis menarik, terkait industri minuman secara umum, dan industri minuman kesehatan secara khusus. Diperkuat dengan tren pasar (meliputi market size dan market value 7 segmen industri), peta pangsa pasar industri minuman kesehatan, serta profil 2 market leader ini diharapkan dapat memperkaya database persaingan pasar guna menentukan arah strategi bisnis ke depan.

Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2-4). Dengan dukungan jumlah penduduk yang besar, pasar industri minuman cukup prospektif dan atraktif terutama untuk konsumsi dalam negeri.

Pada halaman 5, ditampilkan definisi industri minuman secara umum dan kategorisasi industri minuman kesehatan. Pada halaman 6, ditampilkan grafis keterikatan dalam segmentasi industri minuman. Industri minuman kesehatan memiliki keterikatan yang kental dengan segmen minuman berenergi serta jus buah/sayur siap minum (ready to drink/RTD).

Masuk pada pembahasan selanjutnya, pada halaman 7 sampai 11, tim duniaindustri.com membuat kajian tren pertumbuhan market value (nilai pasar) dan market size (volume pasar) dari industri minuman secara keseluruhan beserta 7 segmen yakni industri minuman soda dan karbonasi (soft drink), air minum dalam kemasan (AMDK), minuman teh/kopi siap minum, minuman berbasis susu, minuman berenergi, minuman kesehatan, dan jus buah/sayur siap minum.

Pembahasan dilakukan untuk periode 2015-2018F, dilengkapi dengan tren pertumbuhan per tahun dan market analysis-nya. Dengan tren tersebut dapat terlihat segmen minuman mana yang tumbuh paling tinggi. Data tersebut diperkuat dengan background information tren pasar pada periode 2008-2015 sebagai acuan (halaman 11).

Komposisi persentase 7 segmen industri minuman ditampilkan pada halaman 12 dan 13. Tujuannya untuk menampilkan persentase segmen terhadap total pasar industri minuman secara keseluruhan.

Pada halaman 14, duniaindustri.com membuat kajian independen terkait tren pangsa pasar industri minuman kesehatan dilihat dari nilai penjualan. Data tersebut diperkuat dengan coverage brand-brand atau merk-merk yang berkompetisi di segmen industri minuman kesehatan. Berdasarkan definisinya, segmen industri minuman kesehatan meliputi minuman isotonik, minuman siap saji (RTD) jamu, minuman herbal, minuman kesehatan wanita, dan minuman jahe madu (halaman 15). Pada halaman 16 sampai halaman 21, ditampilkan profil 2 market leader industri minuman kesehatan dilengkapi dengan data market intelligence dari sumber internal.

Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 ini juga dilengkapi dengan sejumlah data-data pendukung dari sumber yang kompeten. Pada halaman 24, ditampilkan highlight singkat perkembangan industri minuman di Indonesia. Sedangkan indikator utama industri minuman pada periode 2015-2016 ditampilkan pada halaman 25, mencakup jumlah perusahaan, kapasitas produksi total, nilai output, nilai investasi, hingga jumlah tenaga kerja.

Isu-isu strategis terkait industri minuman ditampilkan pada halaman 26 hingga halaman 28. Disusul kemudian profil industri minuman berkarbonasi pada halaman 29, profil industri minuman isotonik pada halaman 30, pemetaan brand dana target market dari minuman isotonik pada halaman 31, rekam jejak pertumbuhan volume pasar industri minuman per segmen pada periode 2004 hingga 2015, serta kilas balik tren industri minuman di Indonesia dibanding negara ASEAN pada halaman 33.

Data Spesifik Industri Minuman Kesehatan 2015-2018 sebanyak 34 halaman dan berukuran 4 MB ini berasal dari riset spesifik dan independen Duniaindustri.com didukung data-data dari asosiasi industri dan regulator terkait. Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)


E) Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku ini dirilis Februari 2017 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai pasar consumer goods serta tren harga bahan baku untuk industri consumer goods. Dua subjek kajian outlook ini dipilih mengingat harga komoditas terutama bahan baku consumer goods terpengaruh perlambatan ekonomi global sepanjang 2015 hingga 2016.


Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku ini dimulai dengan pemaparan outlook ekonomi Indonesia 2017 pada halaman 2-4. Perekonomian Indonesia pada 2017 diestimasi tumbuh 5,1% dengan sejumlah tantangan baik dari dalam maupun luar negeri seperti kesenjangan infrastruktur antar daerah serta perlambatan perekonomian China. Pada halaman 5, ditampilkan tren pertumbuhan ekonomi nasional periode 2015-2017, beserta sejumlah komponen utama seperti target nilai tukar rupiah, inflasi, dan lifting migas.


Selanjutnya Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku ini menampilkan kondisi pasar consumer goods di Indonesia yang didukung konsumen kelas menengah. (halaman 6) Dengan GDP per kapita melebihi US$ 3.500, Indonesia memiliki konsumen rumah tangga dengan daya beli US$ 5.000 hingga US$ 15.000 per tahun melampaui 58% dari total penduduk pada 2020. (halaman 7)


Secara lebih detail, dipaparkan tren populasi penduduk di Indonesia periode 2010-2019F, laju urbanisasi, konsumen kelas menengah atas, dan PDB per kapita. (halaman 8) Terkait dengan itu, pada halaman 9 ditampilkan chart tren pergerakan inflasi periode 2014-2017F serta tren inflasi per daerah.


Tren pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS juga ditampilkan pada halaman 10 dengan rekam jejak periode 2011-2017. Dan tak ketinggalan tren upah minimum regional (UMR) dijabarkan periode 2007-2017. (halaman 11)


Pada halaman 12, Duniaindustri.com membuat riset independen terkait outlook industri consumer goods 2017-2018 dan ukuran pasar (market size) industri consumer goods untuk kategori biskuit & wafer, mi instan, snack, jeli, permen, minuman berenergi, minuman isotonik, sirup, teh siap saji, kopi siap saji, jus, susu siap saji, minuman berkarbonasi, minuman sari buah, air minum kemasan, dan roti dengan periode 2009, 2015-2017F. (halaman 13-14)


Pada halaman 15-22, ditampilkan tren harga bahan baku industri consumer goods mencakup harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), harga gula, harga beras, harga jagung, harga kopi, harga kakao, harga gandum, dan harga susu periode 2014-2017.


Tren pertumbuhan penjualan sejumlah perusahaan consumer goods ditampilkan pada halaman 23, diperkuat dengan tren indeks kepercayaan konsumen pada halaman 24.


Berlanjut ke riset market leader, duniaindustri.com menampilkan peta pangsa pasar industri biskuit periode 2015 dari 10 merek utama pada halaman 25. Pangsa pasar perusahaan produsen biskuit dilihat dari kapasitas produksi pada 2015 di halaman 26. Selain itu, ditampilkan juga top 15 perusahaan produsen biskuit di Indonesia, dilengkapi kapasitas produksi, dan entitas anak usaha secara grup. (halaman 27-28)


Market leader susu bubuk tahun 2015 ditampilkan pada halaman 29 dengan 10 pemain utama, demikian juga susu ultra high temperature (UHT) pada halaman 30, market leader industri yoghurt pada halaman 31-32, dan industri teh siap minum (ready to drink/RDT tea) pada halaman 33.


Outlook Industri Consumer Goods 2017 dan Tren Harga Bahan Baku sebanyak 34 halaman pdf ini berasal dari kompilasi berbagai sumber antara lain asosiasi industri, BPS, riset eksternal, dan diolah duniaindustri.comIndeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)


F) Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) ini dirilis Agustus 2016 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai pasar consumer goods serta pesatnya tren belanja online (online shopping) di Indonesia. Dua subjek kajian riset pasar ini dipilih mengingat relatif stabilnya kedua sektor tersebut di tengah perlambatan ekonomi Indonesia pada 2015 hingga semester I 2016.


Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) ini dimulai dengan menampilkan highlight makro ekonomi Indonesia, meliputi pertumbuhan PDB 2014-2019, tren inflasi, populasi penduduk, tren konsumen kelas menengah, potensi pasar lokal, serta tren PDB per kapita. (halaman 2-4)


Selanjutnya, Riset Pasar Consumer Goods ini memaparkan pertumbuhan aktual industri barang konsumsi (consumer goods) di Indonesia hingga semester I 2016. Tren pasar serta indikator pertumbuhan dilihat secara nilai dan volume, memberikan gambaran tersendiriterkait daya beli konsumen di Indonesia. (halaman 5) Secara jangka panjang, industri consumer goods masih prospektif dengan potensi US$ 810 miliar pada 2030. (halaman 6)


Pada halaman 7-8, duniaindustri.com membuat riset eksklusif terkait nilai pasar (market size) industri consumer goods di kategori makanan dan minuman (food and beverages). Hasil riset itu didukung riset eksternal yang mengukur pertumbuhan consumer goods di lima kategori yakni food, dairy, beverages, personal care, dan home care hingga semester I 2016. (halaman 9)


Selain itu, ditampilkan juga tren frekuensi pembelian produk consumer goods, perubahan harga produk, serta rata-rata pertumbuhan belanja konsumen. (halaman 10) Pada halaman 11, dipaparkan tren penjualan 7 kategori consumer goods yakni food, dairy, beverages, personal care, home care, packaged foods, serta chilled foods di pasar modern (minimarket, supermarket, hypermarket, dan jenis lainnya).


Riset pasar ini juga menjabarkan pertumbuhan dan market size industri makanan serta minuman secara detail pada halaman 12-14. Secara keseluruhan, packaged food selama periode 2013-2017 diprediksi tumbuh rata-rata 12,6% per tahun. Beberapa jenis makanan yang identik dengan lifestyle masyarakat middle class income diperkirakan tumbuh lebih tinggi, di antaranya canned/preserved food (16,7%), frozen processed food (16,6%), ice cream (18%), dan noodles (13,5%).


Sementara itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun. Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink (RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).


Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) ini berlanjut pada pembahasan tren belanja online (online shopping) yang dimulai dari jumlah pengguna internet di Indonesia, penetrasi internet sejak 2005, dan aktivitas online konsumen. (halaman 15-17)


Di samping itu, riset ini dilengkapi dengan tren e-commerce berdasarkan jenis kelamin, produk-produk yang sering dibeli secara online, produk-produk yang dijual secara online, akses internet per daerah di Indonesia, serta faktor resistensi konsumen untuk berbelanja online, dan tren sistem pembayaran online.


Riset Pasar Consumer Goods dan Tren Online Shoping (2009-2017) sebanyak 34 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, BPS, riset eksternal, dan diolah duniaindustri.comIndeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.comyang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)


G) Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 (Peta Persaingan dan Tren Market Leader) ini dirilis Juni 2016 menampilkan riset independen, data, analisis, kajian, dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai peta persaingan di industri biskuit di Indonesia, mencakup highlights dan profil ringkas pemain-pemain di industri ini, tren permintaan/kebutuhan (demand) di pasar lokal, hingga analisis pangsa pasar berdasarkan penjualan dan kapasitas produksi.


Riset pasar ini dimulai dengan highlights pasar Indonesia yang terus tumbuh ditopang besarnya konsumen kelas menengah. Pasar industri makanan termasuk biskuit di Indonesia dengan penduduk sebesar 252 juta jiwa, 50% di antaranya merupakan usia produktif, sunggulah besar. PDB per kapita Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti Filipina dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran belanja tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari 36% pada saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$ 810 miliar.(halaman 2-3)


Riset pasar ini juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun pasar makanan dalam kemasan dan minuman ringan selama 2013-2017 akan berada di atas angka 10%. Secara keseluruhan, packaged food selama periode tersebut akan tumbuh rata-rata 12,6% per tahun. Beberapa jenis makanan yang identik dengan lifestyle masyarakat middle class income diperkirakan tumbuh lebih tinggi, di antaranya canned/preserved food (16,7%), frozen processed food (16,6%), ice cream (18%), dan noodles (13,5%).(halaman 4)


Sementara itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun. Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink (RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).


Secara special, Duniaindustri.com membuat riset pertumbuhan pasar consumer goods dari 2009 ke 2015, khusus untuk sejumlah produk antara lain: biskuit dan wafer, mi instan, snack, jeli, permen, roti, minuman berenergi, minuman isotonik, sirup, teh siap saji, kopi siap saji, jus, susu siap saji, minuman berkarbonasi, minuman sari buah, air minum dalam kemasan. (halaman 5-8)


Di halaman 9-10, Duniaindustri.com membuat riset pasar eksklusif terkait pangsa pasar biskuit dilihat dari dua hal; penjualan per merek (halaman 9) dan kapasitas produksi per perusahaan (halaman 10). Data tersebut didukung top 15 produsen biskuit terbesar (biggest biscuit producer) di Indonesia yang dipaparkan pada halaman 11-12, lengkap dengan kapasitas produksi serta komposisi terhadap kapasitas nasional.


Di halaman 13, ditampilkan tren produksi biskuit secara nasional periode 2007-2015, lengkap dengan pertumbuhan per tahun. Data tersebut juga diperkuat dengan neraca ekspor-impor biskuit dalam volume dan nilai periode 2007-2015 (halaman 14-15).


Kemudian di halaman 16 ditampilkan tren konsumsi, produksi, dan ekspor-impor biskuit di Indonesia periode 2007-2015. Dengan data yang cukup lengkap ini dapat terlihat tren pertumbuhan konsumsi (market size) industri biskuit per tahun. Khusus di halaman 17, duniaindustri.com membuat proyeksi dan estimasi konsumsi biskuit pada 2016-2017 lengkap dengan tren produksi dan pertumbuhannya.


Pada halaman 18-35, duniaindustri.com membuat market research dan market intelligence terhadap tiga produsen biskuit yang menjadi market leader. Analisis dan intelijensi pasar itu mencakup kinerja keuangan produsen dengan pangsa pasar terbesar, strategi pemasaran, kendala yang dihadapi, target kinerja keuangan 2016, hingga ke struktur perusahaan, jumlah pekerja, serta rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas. 


Riset Pasar dan Data Industri Biskuit 2010-2016 sebanyak 35 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, BPS, riset internal produsen biskuit, dan diolah duniaindustri.comIndeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.comyang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih.(*)


H) Riset Komprehensif Industri Susu Olahan 2013-2016 ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri susu olahan di Indonesia, mencakup pengelompokan industri dan pohon industri susu dari hulu-antara-hilir, segmentasi industri susu cair, tren konsumsi dan pertumbuhan volume produk susu, nilai penjualan produk susu, ukuran pasar (market size) industri susu nasional, hingga pangsa pasar susu cair, susu bubuk, susu ultra high temperature (UHT), susu fermentasi, susu pasteurisasi (sterilisasi), yoghurt, keju olahan, serta tantangan dan peluang industi ini ke depan.


Riset ini dimulai dengan menampilkan pengelompokan industri susu dari hulu (susu segar), industri antara (susu pasteurisasi, susu UHT, susu fermentasi), hingga industri hilir (susu bubuk, susu kental manis, makanan bayi dari susu, keju, mentega, es krim, dan yoghurt) dilengkapi pohon industri susu secara lengkap. (halaman 2-3)


Di halaman 4-5 ditampilkan segmentasi industri susu cair dan susu bubuk terhadap total pasar. Pertumbuhan volume konsumsi produk susu periode 2008-2018 (forecast) ditampilkan pada halaman 6, serta tren penjualan produk susu periode 2008-2018 dipaparkan pada halaman 7.


Di halaman 8-9 ditampilkan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pengolahan susu, lengkap dengan lokasi pabrik dan produk-produk yang dihasilkan. Terdapat 48 perusahaan di kategori industri pengolahan susu yang memproduksi susu segar, susu bubuk, susu UHT, susu steril, susu pasteurisasi, susu kental manis, susu formula, susu kemasan, ice cream, yoghurt, acidified milk drink, mentega, kopi instan, caramel, dan makanan bayi.


Pada halaman 9, pembahasan masuk pada segmen susu bubuk, mengulas pangsa pasar susu bubuk periode 2011-2013. Terdapat pergerakan pangsa pasar yang cukup signifikan untuk 10 perusahaan pemimpin pasar susu bubuk di Indonesia. Secara khusus, di halaman 10-11, duniaindustri.com membuat riset terkait pangsa pasar susu bubuk di Indonesia untuk 2014-2015. Pada halaman 13, dipaparkan pertumbuhan pasar produk susu bubuk di Indonesia secara volume dan nilai. Di halaman 14, duniaindustri.com membuat riset dan estimasi terkait pasar susu bubuk pada 2015 dan 2016.


Kategori susu cair dibahas secara komprehensif di halaman 15-16, mencakup pertumbuhan volume pasar, market size, dan tren pertumbuhan dari 2013-2016. Demikian juga susu UHT dibahas secara lengkap di halaman 17, mencakup pangsa pasar market leader, nilai pasar, serta pertumbuhan volume. Susu fermentasi juga dibahas secara khusus pada halaman 18, susu pasteurisasi di halaman 19, yoghurt cream dan drink di halaman 20-21, serta keju olahan pada halaman 22.


Riset ini juga dilengkapi dengan data produksi susu segar, impor susu, konsumsi bahan baku susu, serta pergerakan tren konsumsi susu di Indonesia. Ditambah dengan kapasitas terpasang, produksi, dan konsumsi susu cair, susu kental manis, susu bubuk.


Riset data industri sebanyak 29 halaman ini berasal dari BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan sejumlah perusahaan susu di Indonesia, diolah duniaindustri.com.


Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)


I) Data dan Outlook Industri Susu & Teh Siap Minum 2013-2016 ini menampilkan data dan outlook secara komprehensif terkait seluruh informasi mengenai industri susu bubuk, susu cair (ultra high temperatures/UHT), serta teh siap minum (ready to drink tea/RDT) di Indonesia, mulai dari tren pertumbuhan pasar, tren permintaan/demand, nilai pasar (market size) tiga tahun terakhir dan proyeksi 2016, hingga produsen terbesar di Indonesia, strategi ekspansi ke depan, serta kinerja keuangan para pemain di industri ini.


Data ini dimulai dengan menampilkan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2014-2019 (estimasi), kondisi perilaku konsumen di Indonesia dari total jumlah penduduk 252 juta jiwa, dengan jumlah konsumen kelas menengah hampir 50% yang berada di bawah umur 30 tahun. PDB per kapita Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti Filipina dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran belanja tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari 36% pada saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$ 810 miliar. (halaman 2-3)


Data ini juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun minuman diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun. Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink (RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%). (halaman 5-7)


Selain itu, data ini menampilkan ukuran pasar (market size) industri susu cair periode 2013-2015, konsumsi per kapita, karakteristik utama di industri susu cair. Secara khusus, Duniaindustri membuat riset proyeksi market size industri susu cair pada 2016, pertumbuhan volume penjualan, serta pangsa pasar 8 pemain di Indonesia. (halaman 8-9)


Demikian juga di industri susu bubuk, data ini menampilkan ukuran pasar (market size) serta pertumbuhannya, dan pangsa pasar 11 pemain utama di Indonesia. (halaman 9)


Di samping itu, data ini juga menampilkan ukuran pasar (market size) serta pertumbuhan industri teh siap minum (ready to drink tea/RDT) periode 2013-2016, pangsa pasar 5 pemain utama, serta karakteristik (tren) yang berkembang. (halaman 10)


Pada halaman 12-24, ditampilkan data pemimpin pasar (market leader) di segmen susu cair ultra high temperature (UHT) dan RTD kemasan di Indonesia, profil singkat, komposisi lini usaha per perusahaan, jaringan distribusi, strategi ekspansi, pangsa pasar per produk, serta kinerja keuangan.


Data sebanyak 25 halaman ini berasal dari BPS, WHO dan Bank Dunia, Kementerian Perindustrian, dan sejumlah perusahaan susu bubuk, susu cair, dan minuman teh siap saji di Indonesia, diolah duniaindustri.com.


Indeks data industri merupakan fitur terbaru di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)


J) Data dan Outlook Industri Consumer Goods 2016 ini menampilkan pasar industri consumer goods di Indonesia dengan penduduk sebesar 252 juta jiwa, 50% di antaranya merupakan usia produktif. PDB per kapita Indonesia US$ 3.500 melampaui negara pesaing di Asean seperti Filipina dan Vietnam. Jumlah rumah tangga di Indonesia dengan anggaran belanja tahunan berkisar US$ 5.000-US$ 15.000 diperkirakan meluas dari 36% pada saat ini menjadi 58% pada 2020. Lebih dari 60 juta penduduk berpenghasilan rendah diproyeksikan bergabung dengan kelas menengah di dekade mendatang, dan mendorong permintaan konsumen semakin kuat. Total pasar industri consumer goods di Indonesia pada 2030 diperkirakan US$ 810 miliar.


Data ini juga menjabarkan pertumbuhan rata-rata per tahun pasar makanan dalam kemasan dan minuman ringan selama 2013-2017 akan berada di atas angka 10%. Secara keseluruhan, packaged food selama periode tersebut akan tumbuh rata-rata 12,6% per tahun. Beberapa jenis makanan yang identik dengan lifestyle masyarakat middle class income diperkirakan tumbuh lebih tinggi, di antaranya canned/preserved food (16,7%), frozen processed food (16,6%), ice cream (18%), dan noodles (13,5%).


Sementara itu, minuman ringan diperkirakan tumbuh rata-rata 12% per tahun. Pertumbuhan yang tinggi diperkirakan terjadi untuk produk ready to drink (RTD) coffee (18,8%), fruit/vegetable juice (15,6%), sports and energy drink (14,8%), dan RTD tea (13,7%).


Secara special, Duniaindustri.com membuat riset pertumbuhan pasar consumer goods dari 2009 ke 2015, khusus untuk sejumlah produk antara lain: biskuit dan wafer, mi instan, snack, jeli, permen, roti, minuman berenergi, minuman isotonik, sirup, teh siap saji, kopi siap saji, jus, susu siap saji, minuman berkarbonasi, minuman sari buah, air minum dalam kemasan.


Data sebanyak 15 halaman pdf ini berasal dari berbagai sumber antara lain asosiasi industri, lembaga riset dunia, dan BPS. Download database industri merupakan fitur terbaru  di duniaindustri.com yang menampilkan puluhan data pilihan sesuai kebutuhan users. Seluruh data disajikan dalam bentuk pdf sehingga mudah didownload setelah users melakukan proses sesuai prosedur, yakni klik beli (purchase), klik checkout, dan isi form. Duniaindustri.com mengutamakan keabsahan dan validitas sumber data yang disajikan. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada duniaindustri.com.(*)


K) Data Industri Makanan-Minuman dan Program Hilirisasi ini menampilkan kinerja pertumbuhan industri makanan-minuman 2006-2013, jumlah perusahaan, nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan kapasitas produksi. Selan itu, tren hilirisasi industri kelapa sawit, kakao, gula sebagai bahan baku industri makanan minuman. Data ini juga menampilkan berbagai regulasi terbaru terkait industri makanan-minuman. Data berisi 23 halaman ini dibuat oleh Kementerian Perindustrian dan diolah duniaindustri.com.(*)


L) Data Konsumsi dan Impor Susu di Indonesia (periode lima tahun terakhir) ini menampilkan pertumbuhan konsumsi dan impor susu di Indonesia periode lima tahun terakhir. Data ini berasal dari asosiasi industri, BPS, kementerian terkait.(*)


Sumber: klik di sini



Mari Simak Coverage Riset Data Spesifik Duniaindustri.com:

Market database
Manufacturing data
Market research data
Market leader data
Market investigation
Market observation
Market intelligence
Monitoring data
Market Survey/Company Survey
Multisource compilation data
Market domestic data
Market export data
Market impor data
Market directory database
Competitor profilling
Market distribution data
Company database/directory
Mapping competition trend
Profiling competitor strategy
Market data analysist
Historical data
Time series data
Tabulation data
Factory directory database
Market segmentation data
Market entry strategy analysist
Big data processor
Financial Modeling/Feasibility Study
Price trend analysist
Data business intelligence
Customized Direktori Database

* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 189 database, klik di sini

** Butuh competitor intelligence, klik di sini

*** Butuh copywriter specialist, klik di sini

**** Butuh content provider (branding online), klik di sini

***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:

  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 189 database, klik di sini
  • Butuh 24 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 18 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 8 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market report dan market research, klik di sini
  • Butuh perusahaan konsultan marketing dan penjualan, klik di sini
  • Butuh menjaring konsumen korporasi dengan fitur customized direktori database perusahaan, klik di sini

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skincare Cosmetics Data Growth Market in Indonesia

  This 2017-2024 Cosmetic Skincare Market Potential Data Research (Distribution Channel Growth Trends)  was released in the fourth week of September 2021 featuring a study of specific data, research on the cosmetic and beauty market potential, a complete database, market analysis, market outlook, and market leader database. This research data contains 59 pages measuring 4.3 MB which was created to be a comprehensive guide and reference for investors, corporations, researchers, and various stakeholders at large. This Research on Skincare Cosmetics Market Potential Data 2017-2024 (Distribution Channel Growth Trends)  is one of the 239 most comprehensive collections of specific databases produced by the Duniaindustri.com team, with wide enough coverage from general to specific descriptions so that they can describe comprehensive industry dynamics. This data research begins by displaying the highlights of the Indonesian economy, which was affected by the Covid-19 pandemic, thus disrupting

Seluruh Pelumas yang Beredar Diwajibkan Sesuai SNI

Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk  komoditas oli pelumas  yang beredar di Indonesia mulai September 2019. Bahkan, untuk mendukung hal itu, disiapkan sanksi tegas berupa pidana dan denda hingga Rp50 miliar bagi pelanggar ketentuan SNI wajib tersebut. "Awalnya,  SNI bagi pelumas  memang sukarela. Namun kalau sudah diwajibkan, maka  semua pelumas  yang beredar di Indonesia, baik dalam maupun luar negeri harus memenuhi SNI. Dan bagi para pelanggar regulasi ini, mau tidak mau pasti ada sanksi,” ujar Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN Kukuh S. Achmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/3/2019). Menurut dia, ancaman sanksi tersebut diatur dalam Bab X tentang Ketentuan Pidana UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian. Terkait pemalsuan SNI atau membuat SNI palsu, misalnya, sesuai 62, para pelaku diancam pidana penjara paling tujuh tahun atau pidana denda paling banyak R

Empat Tipe Market Leader dan Karakteristiknya

Ketika berbicara mengenai persaingan bisnis seperti misalnya persaingan pasar, maka kita berbicara mengenai “perang” yang harus dimenangkan. Itu berarti bahwa sebagai pengelola bisnis, Anda harus mengatur strategi jitu untuk “terus survive” memenangkan persaingan. Mengetahui kekuatan pesaing sangat penting bagi strategi perencanaan pemasaran yang efektif.  Pengelola usaha harus terus membandingkan produk, harga, dan saluran promosinya dengan pesaing terdekatnya. Dengan cara inilah pengelola usaha akan dapat menentukan bidang di mana usahanya memiliki keunggulan dan kelemahan kompetitif. Kotler (2002) mengklasifikasikan Persaingan Pasar berdasarkan klasifikasi peranan yang dimainkan oleh perusahaan dalam pasar sasaran, di antaranya: pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market chalengger), pengikut pasar (market follower), dan pengisi relung pasar (market nicher). 1. Pemimpin Pasar (market leader) Merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbesar di p