Langsung ke konten utama

Manfaatkan Metode Survei dan Riset Pasar untuk Dobrak Kompetitor

Tanpa terasa 2019 sebentar lagi memasuki pertengahan, para pelaku industri mulai mengevaluasi strategi pasar di awal 2019 untuk memperkuat penetrasi di paruh kedua tahun ini. Strategi pertumbuhan pasar yang sudah berjalan perlu dipertajam, sementara strategi yang belum berhasil perlu diubah ataupun dimodifikasi.

Terlebih lagi di era disruptif atau dikenal sebagai zaman pengganggu ini, pergeseran strategi pasar perlu dilakukan secara dinamis agar korporasi makin fleksibel menentukan arah pertumbuhan dan mengoptimalkan celah. Jika tidak, tidak tertutup kemungkinan justru kompetitor yang akan memanfaatkan peluang emas yang ada.

Menyadari hal itu, pelaku industri makin paham pentingnya mengkolaborasikan kekuatan big datariset spesifik, survei pasar. Hal itu juga diselaraskan dengan meluasnya peran media sosial dan perang konten yang terjadi. Berbagai unsur tersebut makin dirasa penting untuk menghadapi kompetisi pasar yang berubah cepat, dinamis, dan membutuhkan kecepatan serta ketelitian untuk mengatasinya.


Duniaindustri.com, startup segmen khusus industri, mengembangkan fitur riset pasar dan jasa survey perusahaan industri di Indonesia, serta penyebaran kuesioner khusus. Strategi ini dilakukan seiring dengan upaya Duniaindustri.com mengembangkan big data database 15.000 perusahaan industri (pengolahan/manufaktur) di Indonesia. Seiring tren permintaan big data yang makin meningkat, Duniaindustri.com terus bertransformasi menjadi startup big data, riset pasar, company survey terkemuka di Indonesia.

Dengan memperkuat tim internal hingga 50 orang di sejumlah daerah di Indonesia, Duniaindustri.com berharap strategi scale up (pengembangan ukuran bisnis) mampu membantu pelaku dan praktisi industri, investor, tim marketing, serta stakeholders lainnya. Strategi ini diharapkan mampu menangani ribuan data industri yang dibutuhkan user dengan mengutamakan kecepatan dan validitas.

Jumlah big data database ataupun direktori dengan target 15.000 perusahaan industri akan terus diupdate dan menjadi salah satu fitur terbaru dan andalan dari Duniaindustri.com. Dari jumlah itu, big data direktori perusahaan tersebut mencakup 50 sektor industri dan terus bertambah.

Sektor industri itu mencakup industri pengolahan tekstil (pemintalan, penenunan dan finishing of textile), industri garmen atau pakaian jadi, industri pakaian jadi dan barang dari kulit berbulu, industri pakaian jadi rajutan dan sulaman/bordir. Mulai dari tekstil hulu, serat kain, benang, garmen, pakaian jadi, peralatan olahraga, aksesoris otomotif dari kain, peralatan medis dari poliester dan kain, baju (t-shirt), pakaian dalam, sarung, batik, hingga perban dan cosmetic cotton.

Sektor industri otomotif, kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer, kendaraan bermotor roda empat atau lebih, industri karoseri kendaraan bermotor, industri suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor, industri alat angkutan lainnya, industri pembuatan kapal dan perahu, industri lokomotif dan gerbong kereta, industri pesawat terbang dan perlengkapannya, industri kendaraan perang, industri alat angkutan lainnya.

Sektor industri makanan (food processing) mencakup industri pengolahan dan pengawetan daging, industri pengolahan dan pengawetan ikan, industri pengolahan dan pengawetan buah-buahan dan sayuran, industri minyak makan dan lemak nabati dan hewani, industri pengolahan susu, produk dari susu dan es krim, industri pengolahan tepung dan pati, industri makanan lainnya.

Sektor industri minuman mencakup buah dalam kaleng, pengolahan buah, jus, produk susu, dan minuman lainnya. Sektor industri pengolahan tembakau. Sektor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki. Sektor industri kayu, barang dari kayu, anyaman dari bambu, rotan. Industri penggergajian dan pengawetan kayu, rotan, bambu dan sejenisnya. Industri kertas dan barang dari kertas. Industri pencetakan dan media rekaman.

Sektor industri produk dari batubara dan pengilangan minyak bumi. Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia. Industri serat buatan.

Sektor industri farmasi dan produk obat. Industri karet, barang dari karet dan plastik. Industri karet dan barang dari karet. Industri barang dari plastik. Industri barang galian bukan logam. Industri kaca dan barang dari kaca. Industri logam dasar. Industri logam dasar besi dan baja. Industri logam dasar mulia dan logam dasar bukan besi lainnya. Industri pengecoran logam. Industri barang logam siap pasang untuk bangunan, tangki, tandon air dan  generator uap.

Sektor industri komputer, barang elektronik dan optik. Industri komponen dan papan elektronik. Industri komputer dan perlengkapannya. Industri peralatan komunikasi. Industri peralatan audio dan video elektronik. Industri alat ukur, alat uji, peralatan navigasi dan kontrol dan alat ukur waktu. Industri peralatan iradiasi, elektromedikal dan elektroterapi. Industri peralatan fotografi dan instrumen optik bukan kacamata. Industri media magnetik dan media optik.

Sektor industri peralatan listrik berupa motor listrik, generator, transformator dan peralatan pengontrol dan pendistribusian listrik. Industri batu baterai dan akumulator listrik. Industri kabel dan perlengkapannya. Industri peralatan penerangan listrik. Industri peralatan rumah tangga. Industri peralatan listrik lainnya.

Saat ini lebih dari 166 data historis industri dari berbagai sektor industri manufaktur (tekstil, agro, kimia, makanan-minuman, elektronik, farmasi, otomotif, rokok, semen, perkapalan, dan lainnya), komoditas, pertanian, perkebunan, sumber daya mineral, logistik, infrastruktur, properti, perbankan, reksadana, media, consumer, hingga makro-ekonomi, menjadi kumpulan database di duniaindustri.com.

Per awal April 2017, detektif industri juga dilengkapi tools (instrumen analisis) untuk melakukan market intelligence (competitor intelligence) dengan lebih terukur, komprehensif, dan berkesinambungan. Duniaindustri.com juga memperluas coverage basis data dan database spesifik guna menangkap seluruh aktivitas industri di seluruh sektor usaha di Indonesia.




Sumber: di sini
* Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
** Butuh competitor intelligence, klik di sini
*** Butuh copywriter specialist, klik di sini
**** Butuh content provider, klik di sini
***** Butuh jasa medsos campaign, klik di sini

Database Riset Data Spesifik Lainnya:
  • Butuh data spesifik atau riset pasar, total ada 165 database, klik di sini
  • Butuh 22 Kumpulan Database Otomotif, klik di sini
  • Butuh 19 Kumpulan Riset Data Kelapa Sawit, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Semen dan Beton, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Riset Data Baja, klik di sini
  • Butuh 15 Kumpulan Data Transportasi dan Infrastruktur, klik di sini
  • Butuh 9 Kumpulan Data Makanan dan Minuman, klik di sini
  • Butuh 6 Kumpulan Market Analysis Industri Kimia, klik di sini
  • Butuh 3 Kumpulan Data Persaingan Pasar Kosmetik, klik di sini
  • Butuh competitor intelligence ataupun riset khusus (survei & observasi), klik di sini
  • Butuh copywriter specialist, klik di sini
  • Butuh content provider (online branding), klik di sini
  • Butuh market research dan kajian finansial, klik di sini







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seluruh Pelumas yang Beredar Diwajibkan Sesuai SNI

Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib untuk  komoditas oli pelumas  yang beredar di Indonesia mulai September 2019. Bahkan, untuk mendukung hal itu, disiapkan sanksi tegas berupa pidana dan denda hingga Rp50 miliar bagi pelanggar ketentuan SNI wajib tersebut. "Awalnya,  SNI bagi pelumas  memang sukarela. Namun kalau sudah diwajibkan, maka  semua pelumas  yang beredar di Indonesia, baik dalam maupun luar negeri harus memenuhi SNI. Dan bagi para pelanggar regulasi ini, mau tidak mau pasti ada sanksi,” ujar Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN Kukuh S. Achmad dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/3/2019). Menurut dia, ancaman sanksi tersebut diatur dalam Bab X tentang Ketentuan Pidana UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian. Terkait pemalsuan SNI atau membuat SNI palsu, misalnya, sesuai 62, para pelaku diancam pidana penjara paling tujuh tahun atau pida...

Skincare Cosmetics Data Growth Market in Indonesia

  This 2017-2024 Cosmetic Skincare Market Potential Data Research (Distribution Channel Growth Trends)  was released in the fourth week of September 2021 featuring a study of specific data, research on the cosmetic and beauty market potential, a complete database, market analysis, market outlook, and market leader database. This research data contains 59 pages measuring 4.3 MB which was created to be a comprehensive guide and reference for investors, corporations, researchers, and various stakeholders at large. This Research on Skincare Cosmetics Market Potential Data 2017-2024 (Distribution Channel Growth Trends)  is one of the 239 most comprehensive collections of specific databases produced by the Duniaindustri.com team, with wide enough coverage from general to specific descriptions so that they can describe comprehensive industry dynamics. This data research begins by displaying the highlights of the Indonesian economy, which was affected by the Covid-19 pandemic, th...

Mengurai Sumber Pendanaan bagi UMKM di Indonesia

Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dirilis pada pertengahan Juli 2018 menampilkan data komprehensif, serta tren pertumbuhan jumlah dan sebaran industri kecil (usaha kecil menengah dan mikro/UMKM) di Indonesia. Pembahasan dilakukan secara detail mulai dari   tren pertumbuhan   jumlah, porsi terhadap ekonomi, komparasi dengan kondisi di negara tetangga, serta tren produksi dan ekspor industri kecil di Indonesia. Data Komprehensif Perkembangan Industri Kecil & UsahaBesar 2016-2017 (Sebaran UKM Per Sektor & Per Daerah)   ini dimulai dengan paparan data makro ekonomi Indonesia, inflasi, dan nilai tukar rupiah (halaman 2 dan 3). Dilanjutkan dengan   outlook dan prospek bisnis   2018 mengacu pada target pertumbuhan ekonomi pemerintah di 2018 di halaman 4. Kontribusi UMKM terhadap industri nasional di Indonesia dikomparasi dengan kondisi di sejumlah negara seper...