Duniaindustri.com (April 2022) -- Era turbulensi pandemi Covid-19 makin mereda, kini berganti ke turbulensi komoditas. Perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan telah memicu ketidakseimbangan supply demand sejumlah komoditas seperti gandum dan energi, yang memicu dampak lanjutan berupa turbulensi komoditas secara luas. Volatilitas harga komoditas mendorong kekhawatiran inflasi, memaksa sejumlah negara mengambil langkah radikal seperti Indonesia yang sempat melarang ekspor batubara, kemudian menyetop ekspor CPO. Tantangan turbulensi komoditas tampaknya akan menyita perhatian pelaku industri lebih besar dibanding turbulensi pandemi yang mulai memudar. Untuk itu, pelaku industri dituntut makin jeli membaca peluang pasar di tengah pergeseran konsentrasi pasar dan tantangannya. Dibutuhkan dukungan solusi mutakhir untuk mengatasi data insight terbaru terkait perubahan pangsa pasar, strategi market leader, peta konsentrasi harga, perubahan trend produksi, perkembangan ino...